Showing posts with label WALISONGO. Show all posts
Showing posts with label WALISONGO. Show all posts

Saturday, October 2, 2021

WAYANG LUCU | GORO GORO SRI BOYO

  



Islam datang ke Nusantara dengan damai. Ajaran Islam diterima masyarakat tanpa ada paksaan. Di Pulau Jawa, Islam disebarkan para ulama yang dikenal dengan julukan Walisongo: Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati, melalui dakwah kultural.

Para wali berdakwah dengan bahasa lokal, memperhatikan kebudayaan dan adat, serta kesenangan dan kebutuhan masyarakat setempat. Ketika masyarakat Jawa amat senang dengan kesenian, para wali menggunakan berbagai kesenian itu sebagai media dakwah.

Salah satu kesenian rakyat yang dijadikan media dakwah adalah wayang. Sunan Kalijaga, misalnya, mengembangkan wayang purwa, yakni wayang kulit bercorak Islam. Selain itu, Sunan Kalijaga juga menciptakan corak batik bermotif burung (kukula) yang mengandung ajaran etik agar seseorang selalu menjaga ucapannya.

Wayang secara harfiah berarti bayangan. Ia merupakan istilah untuk menunjukkan teater tradisional di Indonesia. Ada yang berpendapat, wayang berasal dari India dan rekaman pertama pertunjukan wayang telah ada sejak 930 M.


Wali Songo Sunan Kalijaga, Dakwah dengan Wayang dan Tembang Jawa. Sunan Kalijaga adalah tokoh penyebar agama Islam yang populer di Tanah Jawa khususnya Jawa Tengah. Dengan media Seni Wayang kulit digunakan oleh wali untuk menyebarkan Islam oleh Walisongo yaitu sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga bernama asli Raden Said. Sejatinya, wayang merupakan media yang digunakan Wali Songo untuk menyebarkan Islam di Nusantara. Cikal bakal wayang berasal dari wayang beberapa yang gambarnya mirip manusia dan lakonnya bersumber dari sejarah sekitar zaman Majapahit.

Bagaimana bentuk usaha yang dilakukan oleh Raden Sahid (Sunan Kalijaga) dalam menyebarkan agama Islam dengan media wayang kulit?

wayang kulit merupakan budaya yang ada sebelum Islam berkembang di Pulau Jawa. Namun, sejak Islam datang dan disebarkan, wayang telah mengalami perubahan. Budaya keislaman dalam wayang kulit purwa tak hanya dijumpai pada wujudnya, tetapi juga pada istilah-istilah dalam bahasa padhalangan, bahasa wayang, nama tokoh wayang, dan lakon (cerita) yang dipergelarkan.

Nama-nama tokoh pewayangan khas Jawa (Punakawan), seperti Semar, Petruk, Bagong, dan Gareng pun berasal dari bahasa Arab. Setiap tokoh memiliki karakter tertentu, yang memiliki peran sebagai media penyampai syiar dan dakwah Islam pada zaman itu. Tema utama edisi ini secara khusus mengupas tentang peran wayang sebagai media dakwah Islam.

#wayang #Seni #Budaya #Keraton

Translate

Entri yang Diunggulkan

Ngeliwet Di Puncak Gunung Geulis Bareng Om & Tante HIKING TRIP

abie & Bunda after wedding aku sama om yudi palembang abie sama om ahmad & Om ncun palembang ...

Postingan Populer

rama arya pramudya

rama arya pramudya
Hidup adalah pilihan