Mengolah jiwa seni budaya leluhur melatih diri mengolah rasa.
Adi luhung Sekar Manunggal jiwa Rogo.
MENJADI GENERASI MUDA YANG PUNYA SOSIAL BUDAYA TINGGI MENJAGA WARISAN LELUHUR.
LEAK BALI VS KUDA LUMPING || NGERI PEMAIN LEAK & PENONTON KESURUPAN BEGITU MAU MASUK PANGGUNG➖➖➖➖➖➖➖➖https://youtu.be/eMCTxU3KTlw------------------------------------https://youtu.be/SGzoSqwEo0E------------------------------------https://youtu.be/SgOUJs5gHDY-----------------------------------
Ada Yang Unik dari kesenian jathilan Temanggung, yaitu Paduan Kuda Lumping & Leak Bali. namun malam ini salah satu pemain leak gagal tampil karena begitu mASUK panggung sepertinya sudah mendapatkan gangguan sakral sehingga langsung putar balik tidak kuat dan mungkin merasa bahaya jika di lanjutkan.
(KTM ) KADHANG TURONGGO MUDO PLUMBON | PAGUYUBAN SENI BUDAYA LELUHUR BENGKAL SELOPAMPANG TEMANGGUNG JAWA TENGAH
KUDA LUMPING ATAU JATILAN INI memiliki cerita di dalamnya. Pertama-tama, seluruh prajurit menari dengan riang gembira. Namun kemudian datanglah Jaok yang merupakan Raja dari seluruh Prajurit Kuda Lumping, prajurit menyambut dengan gembira kedatangan raja mereka. Setelah Jaok pergi, terdengar nyanyian menyerukan untuk bersiap-siap dalam medan perang dan seluruh prajurit pun bersiap-siap menghadapi sosok yang dianggap jahat yaitu leak.Leak sebagai simbol jahat pun masuk dan berperang dengan Wiroyudho. Setelah Leak berhasil dikalahkan, prajurit kembali bersenang-senang merayakan kemenangannya dengan diselingi beberapa penari perempuan. Biasanya penari wanita menarikan tarian merak. Kemudian leak yang telah dikalahkan tadi datang kembali dengan membawa seluruh teman-temannya dan kemudian seluruh prajurit kembali berperang melawan banyak leak dan akhirnya ditutup dengan keberhasilan mereka memenangkan peperangan.Tarian ini memiliki durasi kurang lebih 1,5 hingga 3 jam dalam setiap penampilannya.
Kuda lumping atau yang sering disebut jaranan merupakan sebuah seni tari yang dimainkan oleh beberapa orang dg menaiki kuda kepang yang terbuat dari anyaman bambu dan diiringi oleh musik tradisional, seperti gamelan, gendhing, gong dll seperti wayang. Banyak daerah mengklaim memiliki kesenian ini, namun di setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing dari kuda lumpingnya baik dalam segi kostum, musik maupun tarian. Salah satunya adalah kesenian kuda lumping yang ada di Desa Plumbon, Kecamatan selopampang Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. KADHANG TURONGGO MUDO (KTM), begitulah paguyuban ini disebut.
Di berbagai wilayah jawa tengah khusunya di area lereng gunung sumbing, merbabu, merapi, sindoro, gianti, andong, dan telomoyo, juga sekitarnya masih sangat kental adat budaya dan tradisinya. kesenian tari kuda lumping yang berasal dari jawa hingga saat ini masih dijaga kelestariannya oleh generasi muda mudi di berbagai daerah di jawa.
PAGUYUBAN KADHANG TURONGGO MUDO (KTM) MEMILIKI BEBERAPA TARIAN YANG DI TAMPILKAN, SEPERTI :
Tari kuda lumping sendiri biasanya dimainkan oleh 17 orang, 1 orang berperan Sbg Wiroyudho, 4 orang sebagai Wiropati dan 12 orang sebagai prajurit. Wiroyudho berperan sebagai pemimpin kuda lumping dengan ciri khas memegang pecut, sementara Wiropati adlh pemimpin prajurit yg menempati baris terdepan saat menari kemudian diikuti barisan para prajurit. Seiring dg perkembangan zaman, tari ini juga disisipkan unsur modern dg memasukan budaya bali yaitu leak agar ceritanya lebih variatif dan lebih menarik.YUK TEMAN TEMAN IKUT MENJAGA RAGAM BUDAYA INDONESIA WARISAN LELUHUR KITA. DENGAN SENI UNTUK MEMPERERAT TALI SILATURAHMI. __________________________#SeniBudaya #Tari #Warok #Buto #GEDRUK #RAMPAKBUTO #JATILAN #KUDALUMPING #LEAK #JARANKEPANG #LELUHUR #TEMANGGUNG #PAGUYUBAN #RITUAL #KTM
#senibudaya#leluhur#taritradisional
Ada Yang Unik dari kesenian jathilan Temanggung, yaitu Paduan Kuda Lumping & Leak Bali. namun malam ini salah satu pemain leak gagal tampil karena begitu mASUK panggung sepertinya sudah mendapatkan gangguan sakral sehingga langsung putar balik tidak kuat dan mungkin merasa bahaya jika di lanjutkan.
(KTM ) KADHANG TURONGGO MUDO PLUMBON | PAGUYUBAN SENI BUDAYA LELUHUR BENGKAL SELOPAMPANG TEMANGGUNG JAWA TENGAH
Melancong ke sebuah daerah bisa mendapatkan banyak hal baru. Salah satunya adalah tarian daerah yang kaya budaya. Di Temanggung ada tari kuda lumping yang digabungkan dG leak dari Bali. sangat Unik! Tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia mengenai kekayaan budaya yg dimiliki bangsa ini. Puluhan hingga ratusan kebudayaan hidup masyarakat Indonesia. Kemajemukan suku & daerah membuat Indonesia dilimpahi berbagai macam kebudayaan yg dapat mempercantik negara agraris ini. Kesenian merupakan salah satu hasil kebudayaan Indonesia yg diagungkan, salah satunya adalah jathilan atau kuda lumping. Kuda lumping atau yang sering disebut jaranan merupakan sebuah seni tari yang dimainkan oleh beberapa orang dg menaiki kuda kepang yang terbuat dari anyaman bambu dan diiringi oleh musik tradisional, seperti gamelan, gendhing, gong dll seperti wayang. Banyak daerah mengklaim memiliki kesenian ini, namun di setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing dari kuda lumpingnya baik dalam segi kostum, musik maupun tarian. Salah satunya adalah kesenian kuda lumping yang ada di Desa Plumbon, Kecamatan selopampang Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. KADHANG TURONGGO MUDO (KTM), begitulah paguyuban ini disebut.
Di berbagai wilayah jawa tengah khusunya di area lereng gunung sumbing, merbabu, merapi, sindoro, gianti, andong, dan telomoyo, juga sekitarnya masih sangat kental adat budaya dan tradisinya. kesenian tari kuda lumping yang berasal dari jawa hingga saat ini masih dijaga kelestariannya oleh generasi muda mudi di berbagai daerah di jawa.
PAGUYUBAN KADHANG TURONGGO MUDO (KTM) MEMILIKI BEBERAPA TARIAN YANG DI TAMPILKAN, SEPERTI :
• TARI GEDRUK RAMPAK BUTO
• TARI JATILAN JARAN KEPANG
• TARI KUDA LUMPING & WAROK
• LEAK BALI
Tari kuda lumping sendiri biasanya dimainkan oleh 17 orang, 1 orang berperan Sbg Wiroyudho, 4 orang sebagai Wiropati dan 12 orang sebagai prajurit. Wiroyudho berperan sebagai pemimpin kuda lumping dengan ciri khas memegang pecut, sementara Wiropati adlh pemimpin prajurit yg menempati baris terdepan saat menari kemudian diikuti barisan para prajurit. Seiring dg perkembangan zaman, tari ini juga disisipkan unsur modern dg memasukan budaya bali yaitu leak agar ceritanya lebih variatif dan lebih menarik.
YUK TEMAN TEMAN IKUT MENJAGA RAGAM BUDAYA INDONESIA WARISAN LELUHUR KITA. DENGAN SENI UNTUK MEMPERERAT TALI SILATURAHMI.
DANCE ARTS PERFORMANCE || KADHANG TURONGGO MUDO PLUMBON | ANCIENT CULTURE ARTS COMMUNITY, BENGKAL, TEMANGGUNG, CENTRAL JAVA
️============================
https://youtu.be/Gy23wksmU_M
️------------------------------------------------------https://youtu.be/38iQB85AE6I
============================
• GEDRUK, RAMPAK BUTO
• JATILAN, KUDA LUMPING, JARAN KEPANG
• WAROK,
• LEAK
Sugeng dalu kabeh sak first of all lovers of the art of jaranan or braided jaran
Literacy Meaning of Kuda Lumping Dance
Kuda Lumping is a dance art that is played with the property of an artificial horse, which is made of woven bamboo or other materials decorated with artificial hair from plastic ropes or the like which is coiled or in braids, so that in Javanese society it is often referred to as jaran braid. None of the historical records are able to explain the origin of this dance, only verbal history passed down from one generation to the next.
It is said that the Kuda Lumping dance is a trance dance. There is also a version that states that the lumping horse dance depicts the story of a beautiful youth troop with the title Jathil riding a white horse with gold hair, gold tail, and golden wings who helped the battle of the kingdom of Bantarangin against troops riding wild boars from the kingdom of Lodaya in the reog legend series of the century. 8.
Regardless of its origin and historical value, the Kuda Lumping dance reflects the spirit of heroism and the military aspect of a cavalry or cavalry troop. This can be seen from the rhythmic, dynamic, and aggressive movements, through the waving of woven bamboo, imitating the movements of a horse in the midst of war.
Often in the Kuda Lumping dance performances, there are also attractions that show supernatural powers with a magical smell, such as the attraction of chewing glass, slashing arms with machetes, setting oneself on fire, walking on broken glass, and so on. Perhaps, this attraction reflects the supernatural power that in ancient times developed in the Javanese Kingdom environment, and was a non-military aspect that was used to fight the Dutch troops.
Mengolah jiwa seni budaya leluhur melatih diri mengolah rasa.
Adi luhung Sekar Manunggal jiwa Rogo.
______________________
#ArtBudaya#Dance#Warok#Buto#GEDRUK#RAMPAKBUTO#JATILAN#KUDALUMPING#LEAK#JARANKEPANG #TEMANGGUNG#PAGUYUBAN#RITUAL #MAGELANG #jAWATENGAH
#senibudaya#leluhur#taritradisional ____
DANCE ARTS PERFORMANCE || KADHANG TURONGGO MUDO PLUMBON | ANCIENT CULTURE ARTS COMMUNITY, BENGKAL, TEMANGGUNG, CENTRAL JAVA
️
https://youtu.be/Gy23wksmU_M
️
• GEDRUK RAMPAK BUTO
• JATILAN BRAND
• HORSE LUMPING WAROK
• LEAK
Sugeng dalu kabeh sak first of all lovers of the art of jaranan or braided jaran
Literacy Meaning of Kuda Lumping Dance
Kuda Lumping is a dance art that is played with the property of an artificial horse, which is made of woven bamboo or other materials decorated with artificial hair from plastic ropes or the like which is coiled or in braids, so that in Javanese society it is often referred to as jaran braid. None of the historical records are able to explain the origin of this dance, only verbal history passed down from one generation to the next.
It is said that the Kuda Lumping dance is a trance dance. There is also a version that states that the lumping horse dance depicts the story of a beautiful youth troop with the title Jathil riding a white horse with gold hair, gold tail, and golden wings who helped the battle of the kingdom of Bantarangin against troops riding wild boars from the kingdom of Lodaya in the reog legend series of the century. 8.
Regardless of its origin and historical value, the Kuda Lumping dance reflects the spirit of heroism and the military aspect of a cavalry or cavalry troop. This can be seen from the rhythmic, dynamic, and aggressive movements, through the waving of woven bamboo, imitating the movements of a horse in the midst of war.
Often in the Kuda Lumping dance performances, there are also attractions that show supernatural powers with a magical smell, such as the attraction of chewing glass, slashing arms with machetes, setting oneself on fire, walking on broken glass, and so on. Perhaps, this attraction reflects the supernatural power that in ancient times developed in the Javanese Kingdom environment, and was a non-military aspect that was used to fight the Dutch troops.